Selasa, 21 Mei 2013

SAMBA




Apa itu Samba?
·               Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB(Service Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX untuk berkomunikasi dengan mesin client yang mengunakan OS Windows dalam satu jaringan.

·             Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi linux, unix dan windows yang menggunakan protokol network smb (server massage block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.

·                Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD( atau UNIX lainnya) dapat bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB (session message block).

Fungsi Samba?
1.       Menghubungkan antara mesin Linux (UNIX) dengan mesin Windows. Sebagai perangkat lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai dari menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, webserver, sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain. Fasilitas pengremote seperti telnet dan ssh juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat. Menempatkan masin Linux/UNIX sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang dilakukan oleh NT dalam jaringan Wondows.

2.       Samba PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan melakukan validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam satu domain tertentu, dengan kata lain hanya user yang terdaftar yang diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain yang disediakan.

3.       Dapat berfungsi sebagai domain controller pada jaringan Microsoft Windows.
Keunggulan Samba?

1.       Gratis atau free

2.       Tersedia untuk berbagai macam platform

3.       Mudah dikonfigurasi oleh administrator

4.       Sudah terhubung langsung dengan jaringan dan jarang ditemui masalah dalam penggunaannya di  jaringan

5.       Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator

6.       Dapat diandalkan karena jarang terjadi kesalahan, kecuali sever computer anda bermasalah dengan perangkat kerasnya.

7.       Mempunyai performa yang maksimal.


Perbedaan smbd dengan nmbd
        Sebenarnya Samba disusun atas dua damon, yatu smbd dan nmbd. Smbd adalah daemon yang secara nyata menangani servis sharing file sistem dan printer untuk klien. Pada saat sebuah klien melakukan autentikasi, smbd akan membuatkan duplikat dirinya, bagian asli akan kembali ke port 139 untuk mendengarkan permintaan baru dan bagian duplikat menangani koneksi terhadap klien. Dulikat ini juga mengubah ID user efektifnya dari root ke user yang terautentikasi. Misalnya , kalau user “smkti” melakukan autentikasi dengan smbd, duplikat baru akan berjalan dengan permisi “smkti”, dan bukannya permisi “root”). Duplikat ini akan berada di memory selama masih terkoneksi dengan klien.
Daemon nmbd bertanggung-jawab untuk menangani permintaan server name NetBIOS. Ia akan mendengarkan port 137, tidak seperti smbd, nmbd tidak membuat contoh dirinya untuk menangani setiap pertanyaan. Kedua daemo.

http://blogdeddytkj.blogspot.com/2013/02/samba-server-sejarah-pengertian-fungsi.html

Pertemuan Ke 7 (Catatan Kuliah)

Penegrtian DHCP

DHCP

            DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
            Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
            Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Kelebihan DHCP

1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani
    network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai
    oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.

Maanfaat  DHCP
  • Memudahkan transfer data dan informasi antar komputer dalam Jaringan
  • Administrator tidak perlu lagi mengatur pengalamatan IP pada setiap komputer yang ada dalam Jaringan
  • Memungkinkan suatu Client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh Client yang lain jika Client tersebut tidak sedang menggunakannya
  • Mencegah terjadinya IP conflict dalam suatu Jaringan

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP, antara lain:


1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali. 

      Cara Kerja

karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
  • DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
  • DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

1.       DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untu mencari      DHCP Server yang aktif.
2.       DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,      DHCP          server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3.       DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu     alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4.       DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket   acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama. 

Blok / Gambar Aliran Protokol DHCP




Persiapan Instalasi

1. Siapkan PC lengkap dengan spesifikasi hardware yang dibutuhkan.
2. Pastikan PC tersebut mempunyai 2 LAN Card jika nantinya server akan dihubungkan ke internet.
3. Install PC dengan OS Linux Debian 4.0. Untuk instalasi OS tidak dijelaskan karena dianggap sudah selesai (komputer sudah terinstall Debian).
4. Masuk ke Linux Debian dan login sebagai root.
5. Langkah pertama dalam membangun DHCP server ini, database-kan seluruh CD install pada PC kita. Untuk men-databasekannya ketikkan perintah: #apt-cdrom add
7. Selanjutnya setting IP komputer, masuk pada file konfigurasi interfaces yang terletak pada direktori /etc/network. Tambahkan script di bawah ini:


Eth0 adalah LAN Card yang nantinya kita hubungkan pada client dan pengisian IP-nya sesuai dengan keinginan kita. Eth1 adalah LAN Card yang dihubungkan ke internet. Agar lebih mudah men-setting eth1 pada dhcp. Lankukan langkah berikut.
8. Aktifkan daemon network: #/etc/init.d/networking restart

Instalasi DHCP Server menggunakan DHCP3-Server

DHCP server (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan mesin yang mengatur pengalamatan IP pada client. Dengan DHCP, client tidak perlu mengisi alamat IP-nya sendiri dan mencegah adanya kesamaan IP yang menyebabkan tabrakan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Install paket dhcp dengan perintah: #apt-get install dhcp3-server
2. Masukkan CD yang dibutuhkan untuk menginstall paket tersebut.
3. Setelah paket terinstall, langkah selanjutnya adalah konfigurasi.
4. Buka file dhcpd.conf yang ada pada direktori /etc/dhcp3.
5. Edit script di bawah ini:





6. Aktifkan daemon dhcp.
#/etc/init.d/dhcp3-server restart


Contoh Konfigurasi DHCP :
Router(config)#ip dhcp pool vlan10
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.0.1
Router(dhcp-config)#dns-server 222.124.194.11
Router(dhcp-config)#network 192.168.0.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#ip dhcp pool vlan3
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#dns-server 222.124.194.11
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#exit

http://hadi27.wordpress.com/pengertian-dan-kelebihan-dhcp/