Selasa, 30 April 2013

MBO Class Diagram



CLASS DIAGRAM

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek.

Class
menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain.

Sebuah Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas
2. Atribut, merupakan peroperti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai  
    yang mungkin ada pada obyek dari class
3. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat
    dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class.

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang
                   mewarisinya.
Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
Package, hanya dapat dipanggil oleh instance sebuah class pada paket yang sama.

Berikut adalah notasi – notasi yang ada pada class diagram :

 

 



Perhatikan contoh class diagram pada gambar 2.1. Diagram ini mempunyai 2 kelas, yaitu  kelas burung dan kelas manusia. Masing-masing kelas memiliki atribut dan operasi. Selain itu  pada gambar 2.1 juga terdapat konsep inheritansi kelas, yaitu pada kelas binatang, yang inheritansinya diterapkan kepada kucing dan burung.
Class juga dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat runtime.





 Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package.
Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package (paket).




 Gambar 2.3. Contoh Package


Relasi pada Class Diagram
Relasi atau relationship merupakan keterhubungan antar kelas yang muncul pada saat sebuah kelas berinteraksi dengan kelas-kelas lainnya.
Didalam class diagram, setiap kelas pasti akan berinteraksi dengan baik satu maupun lebih kelas.
Relasi yang muncul pada setiap keterhubungan antar kelas juga akan memiliki atribut-atribut yang akan lebih menjelaskan definisi dari sebuah relasi yang terjadi.

Association (asosiasi).
Kita menggunakan pemahaman asosiasi adalah pada saat beberapa kelas saling
terhubung satu sama lain secara konseptual. Sebagai contoh, misalkan seorang pegawai bekerja pada sebuah perusahaan.
Maka “bekerja” merupakan sebuah asosiasi antara kelas pegawai dan kelas perusahaan.
Contoh yang lain kita misalkan seorang mahasiswa mendaftar sebuah kursus,
maka jelas sekali disini bahwa asosiasi yang muncul adalah “mendaftar”.
Selanjutnya bisa kita simpulkan bahwa sebuah asosiasi bisa merupakan sebuah bentuk kata kerja yang merelasikan kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.



Untuk menggambarkan sebuah asosiasi anda dapat kembali merujuk ke tabel 2.1. Gambar 2.4 berikut menunjukkan bagaimana visualisasi sebuah asosiasi.



Gambar 2.4. Contoh sebuah asosiasi


Asosiasi juga dapat menjadi lebih kompleks pada saat beberapa class terhubung ke satu class, seperti yang terlihat pada gambar 2.5 berikut.




Gambar 2.5. Contoh asosiasi lebih dari 2 class








Constraint pada asosiasi.
Kadangkala sebuah asosiasi diantara dua class harus mengikuti sebuah aturan dan
aturan ini bisa diletakkan dalam sebuah constraint pada garis asosiasi dan diletakkan dalam kurung kurawal.
Berikut (gambar 2.6) adalah contoh constraint dimana petugas loket akan melayani para pelanggan telepon yang ingin melakukan segala urusan yang berhubungan dengan masalah telepon, tapi untuk dapat dilayani maka para pelanggan harus antri, maka “antri” kita jadikan constraint pada asosiasi tersebut.




    Gambar 2.6. Contoh constraint pada sebuah asosiasi


Bentuk lain dari tipe constraint adalah relasi OR yang ditulis dengan {or} dalam garis putus-putus yang menghubungkan 2 garis asosiasi.

Kondisi OR ini menghadapkan kepada keadaan bahwa sebuah kelas terhubung dengan dua kelas tetapi pada saat mendefinisikan relasinya kelas harus memilih salah satu dari kedua kelas tersebut, sedangkan kondisi untuk memilih keduanya adalah invalid.
Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat gambar 2.7 berikut.


Gambar 2.7. Contoh constraint OR pada sebuah asosiasi


Jika kita lihat contoh gambar 2.7, dapat kita nyatakan bahwa seorang mahasiswa yang ingin lulus harus memilih salah satu metode ujian akhir, ujian comprehensif atau skripsi, dan tidak boleh memilih keduanya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar