CLASS DIAGRAM
Class Diagram adalah
sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan
desain berorientasi obyek.
Class
menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package dan object beserta hubungan
satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain.
Sebuah Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas
2. Atribut, merupakan peroperti dari sebuah kelas.
Atribut melambangkan batas nilai
yang mungkin
ada pada obyek dari class
3. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh
sebuah class atau yang dapat
dilakukan oleh class
lain terhadap sebuah class.
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat
berikut :
• Private, tidak dapat dipanggil dari luar class
yang bersangkutan.
• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang
bersangkutan dan anak-anak yang
mewarisinya.
• Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
• Package, hanya dapat dipanggil oleh instance
sebuah class pada paket yang sama.
Berikut adalah notasi – notasi yang ada pada class
diagram :
Perhatikan contoh class diagram pada gambar 2.1.
Diagram ini mempunyai 2 kelas, yaitu
kelas burung dan kelas manusia. Masing-masing kelas memiliki atribut dan
operasi. Selain itu pada gambar 2.1 juga
terdapat konsep inheritansi kelas, yaitu pada kelas binatang, yang
inheritansinya diterapkan kepada kucing dan burung.
Class juga dapat merupakan
implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang
hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan,
tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan
demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat runtime.
Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat
dikelompokkan menjadi package.
Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package
(paket).
Gambar 2.3. Contoh Package
Relasi
pada Class Diagram
Relasi atau relationship merupakan keterhubungan
antar kelas yang muncul pada saat sebuah kelas berinteraksi dengan kelas-kelas
lainnya.
Didalam class diagram, setiap kelas pasti akan
berinteraksi dengan baik satu maupun lebih kelas.
Relasi yang muncul pada setiap keterhubungan antar kelas
juga akan memiliki atribut-atribut yang akan lebih menjelaskan definisi dari
sebuah relasi yang terjadi.
Association
(asosiasi).
Kita menggunakan pemahaman asosiasi adalah pada saat
beberapa kelas saling
terhubung satu sama lain secara konseptual. Sebagai
contoh, misalkan seorang pegawai bekerja pada sebuah perusahaan.
Maka “bekerja” merupakan sebuah asosiasi antara kelas
pegawai dan kelas perusahaan.
Contoh yang lain kita misalkan seorang mahasiswa
mendaftar sebuah kursus,
maka jelas sekali disini bahwa asosiasi yang muncul
adalah “mendaftar”.
Selanjutnya bisa kita simpulkan bahwa sebuah asosiasi
bisa merupakan sebuah bentuk kata kerja yang merelasikan kelas yang satu dengan
kelas yang lainnya.
Untuk menggambarkan sebuah asosiasi anda dapat kembali
merujuk ke tabel 2.1. Gambar 2.4 berikut menunjukkan bagaimana visualisasi
sebuah asosiasi.
Gambar 2.4. Contoh sebuah
asosiasi
Asosiasi juga dapat menjadi lebih kompleks pada saat
beberapa class terhubung ke satu class, seperti yang terlihat
pada gambar 2.5 berikut.
Gambar 2.5. Contoh asosiasi
lebih dari 2 class
Constraint
pada asosiasi.
Kadangkala sebuah asosiasi diantara dua class harus
mengikuti sebuah aturan dan
aturan ini bisa diletakkan dalam sebuah constraint pada
garis asosiasi dan diletakkan dalam kurung kurawal.
Berikut (gambar 2.6) adalah contoh constraint dimana
petugas loket akan melayani para pelanggan telepon yang ingin melakukan segala
urusan yang berhubungan dengan masalah telepon, tapi untuk dapat dilayani maka
para pelanggan harus antri, maka “antri” kita jadikan constraint pada
asosiasi tersebut.
Gambar 2.6. Contoh constraint pada sebuah asosiasi
Bentuk lain dari tipe constraint adalah relasi OR
yang ditulis dengan {or} dalam garis putus-putus yang menghubungkan 2 garis
asosiasi.
Kondisi OR ini menghadapkan kepada keadaan bahwa sebuah
kelas terhubung dengan dua kelas tetapi pada saat mendefinisikan relasinya
kelas harus memilih salah satu dari kedua kelas tersebut, sedangkan kondisi
untuk memilih keduanya adalah invalid.
Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat gambar 2.7
berikut.
Gambar
2.7. Contoh constraint OR pada sebuah asosiasi
Jika kita lihat contoh gambar 2.7, dapat kita nyatakan
bahwa seorang mahasiswa yang ingin lulus harus memilih salah satu metode ujian
akhir, ujian comprehensif atau skripsi, dan tidak boleh memilih keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar